ANTISIPASI PENYAKIT
BLAST
Oleh Wibowo S.ST. Penyuluh
Pertanian Madya. Dinas Pert dan Tanaman Pangan Kab. Tegal
A.
PENDAHULUAN
Achir – achir ini kita sering
dihadapkan oleh adanya munculnya penyakit blast yang menyerang tanaman padi
sawah, zaman dahulu penyakit ini tidak begitu banyak meyerang tanaman padi
sawah yang berada di lahan pengairan teknis, karena penyakit ini awalnya muncul
pada areal tanaman padi sawah yang berpengairan kurang baik, pada lahan tadah
hujan.
Seiring adanya anomaly iklim penyakit
blast menjadi penyakit yang menyerang tanaman padi sawah baik pada daerah tadah
hujan, maupun pada lahan berpengairan tehnis. Pada serangan berat penyakit ini
dapat menyebabkan gagal panen atau hasil panennya sangat sedikit, kwalitas
berasnya jelek, butir patah, menir sangat banyak. Banyak petani yang kwalahan
mengendalikan penyakit ini sehingga tindakan yang dilakukannya sering tidak
tepat, dan kegiatan pengendaliannya sering membuahkan hasil yang tidak
memuaskan, sehingga banyak petani yang hasil panennya sedikit dan gagal panen.
Penguasaan tehnis pengendalian ini patut harus
dikuasai oleh seluruh petani yang melakukan budidaya tanaman padi.
B.
AKIBAT SERANGAN PENYAKIT INI
Penyakit blast dapat menginfeksi
tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan, gejala khas pada daun yaitu bercak
berbentuk belah ketupat- lebar ditengah dan meruncing dikedua ujungnya. Ukuran
bercak kira-kira 1-1,5 x 0,3-0,5 cm berkembang menjadi berwarna abu-abu pada
bagian tengahnya. Bila infeksi terjadi pada ruas batang dan leher malai ( neck
blast), akan merubah leher malai yang terinfeksi menjadi kehitam-hitaman dan
patah, mirip gejala beluk akibat serangan penggerek batang.
C.
CARA PENGENDALIAN
-
Gunakan
varietas tahan blast secara bergantian
-
Gunakan
pupuk nitrogen sesuai anjuran
-
Upayakan
waktu tanam yang tepat, agar waktu awal pembungaan tidak banyak embun dan hujan
terus- menerus
-
Gunakan
fungisida yang berbahan aktif metiltiofanat atau fostdifen dan kasugamisin
-
Perlakuan
benih
0 comments:
Post a Comment