Loading...
Saturday, March 7, 2015

Mengenal Burung Hantu Tyto Alba



A.     Pendahuluan
Serak jawa ( tyto Alba) merupakan spesies burung berukuran 34cm, mudah dikenal sebagai burung hantu. Wajah berbentuk jantung, warna putih dengan tepi Coklat, mata menghadap kedepan, merupakan ciri yang mudah dikenali. Bulu lembut, berwarna tersamar, bagian atas berwarna kelabu terang dengan sejumlah garis gelap dan bercak pucat tersebar pada bulu, ada tanda mengkilat pada sayap dan punggung. Bagian bawah berwarna putih dengan sedikit bercak hitam, bulu pada kaki jarang-jarang. Kepala besar, kekar dan membulat, iris mata berwarna hitam. Paruh tajam, menghadap kebawah , warna keputihan. Kaki warna putih kekuningan sampai kecoklatan, burung betina lebih besar dari betina. 

B.     Morfologi
Badan bagian atas berwarna abu-abu terang dengan garis-garis gelap dan bintik-bintik pucat yang tersebar pada bulu-bulunya, pada sayap punggung terdapat bintik-bintik lusuh, badan bagian bawah berwarna putih dengan beberapa bintik hitam. Bulu pada bagian kaki biasanya jarang. Bentuk muka menyerupai jantung berwarna putih dengan tepi berwarna kecoklatan dan pada tepi mata terdapat bintik-bintik berwarna coklat. Kaki berwarna putih kekuning-kuningan sampai kecoklatan. Ukuran tubuh betina lebih besar dibanding jantan. 

C.     Keistimewaan Burung Tito Alba
Terbangnya tanpa suara dan pada pendengarannya sangat tajam. Cara terbang yang tanpa suara ini menyebabkan mangsa tidak mampu mendengar pergerakan tyto alba dan juga membantu pendengaran Tyto alba sehingga memudahkan untuk menangkap tikus sebagai bahan makanannya. Mata tyto alba sangat peka sehingga dapat melihat pada kegelapan. Untuk mendeteksi lokasi mangsanya mata dan pendengarannya tyto alba dapat bekerja bersama-sama. Leher tito alba dapat diputar 270 derajat dalam empat arah kekiri kekanan,atas dan bawah, matanya mampu melihat pada intensitas cahaya yang rendah, kemampuan melihatnya 3-4 kali kemampuan manusia. Tyto alba mempunyai pendengaran yang sangat peka dan bersifat mengarah terhadap sumber bunyi, sehingga mapu mendeteksi lokasi mangsa secara tepat walau dalam kegelapan 

D.     Perilaku Makan hewan buruannya / Tikus
Tyto alba dapat menelan utuh mangsanya/ tikus atau membaginya dalam ukuran kecil-kecil sebelum ditelan. Daging dan bagian yang lunak dari tubuh mangsanya akan dicerna, sementara bulu-bulu dan tulang belulang tidak dicerna dan kemudian secara berkala dimuntahkan kembali dalam bentuk pellet. Kemampuan membunuh mangsanya/ tikus  perhari 8 ekor.

E.     Perkembang Biakan Tyto alba.
Tyto alba dapat bersifat polygami, seekor jantan dapat memiliki lebih dari satu pasangan, tyto alaba dapat bersarang di gua-gua, bangunan tua, ceruk sumur. Dapat berkembang biak sepanjang tahun. Populasi tikus yang tinggi dapat memacu perkembang biakan populasi tikus secara dramatis, telurnya dapat mencapai 3-6 butir, terkadang dapat mencapai 12 butir.lama pengeraman 30-34 hari, penetasan telurnya juga tidak bersamaan, sehingga pertumbuhan anaknya pun juga tidak merata, sehingga jarang ditemui seluruh anakan yang menetas secara bersamaan, biasanya anakan yang terkecil akan mati bahkan ada yang dibunuh oleh anakan yang lebih besar.

F.      Bagaimana Mengelola Burung Tito Alba
Walaupun burung tyto alba termasuk hewan liar, yang tinggal digua-gua, pohon yang besar, rumah tua, tetapi dalam kenyataannya dapat hidup berdampingan dengan manusia, dengan cara dibuatkan Rubuha yang ditempatkan dilahan, bahkan dapat ditempatkan ditepi rumah penduduk. Untuk itu agar populasi burung hantu tersebut dapat lebih baik, aman dari perburuan orang yang tidak bertanggung jawab, perlu ada campur tangan manusia dengan dibuatkan Rubuha-Rubuha , maupun perlindungan hukum berupa perdes, perbub, Undang-undang yang mengikat. Sehingga keberadaan burung tersebut dapat tetap lestari sesuai dengan habitatnya. Dan dapat membantu petani untuk mengendalikan hama tikus sawah.

G.    Cara membuat Rubuha & Penempatan Rubuha.
Agar keberadaan burung hantu Tyto alba dapat kita manfaatkan dengan baik untuk membantu mengendalikan hama Tikus disawah, untuk sarangnya perlu dibuatkan Rubuha-Rubuha buatan yang dibuat mirip pogupon/ rumah burung merpati yang ditempatkan dilahan, disekitar rumah penduduk. Manfaat Rubuha tidak semata-mata untuk rumahnya Tyto Alba tetapi juga dapat digunakan sebagai tempat membidik, mengintai, pada saat burung hantu melakukan perburuannya. Sehingga Tyto alba merasa betah tinggal disekitar lahan petani, dan hama tikus dapat terkendali.

Cara Membuat : bahannya untuk membuat Rubuha berasal dari papan kayu bekas dengan atapnya berasal dari seng, asbes atau genteng, anda dapat memanfaatkan bahan bekas bangunan disekitar kita. Sedang tiangnya dapat dibuatkan dari bambu, kayu maupun pipa besi tergantung dana yang ada.

Caranya : Potong papan kayu yang ada dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm , sedang tinggi Rubuhanya sekitar 60 cm, halaman depan diberi tempat bertengger 20 cm. Setelah itu buat bentuk Rubuha menyerupai rumah kecil dengan lubang satu pintu untuk keluar masuknya burung tyto alba. Ukuran pintu lebarnya  12 cm dan tingginya 18 cm. setelah dipotong-potong sesuai ukuran kemudian dipaku, dengan paku reng/ usuk sesuai ketebalan papan yang ada. Setelah itu tempatkan Rubuha, sesuai kondisi lahan yang ada, jarak penempatan rubuha kira-kira 100m, sedang tinggi tiang untuk penyangga rubuha kira-kira antara 8-10m. Perlu diketahui berdasarkan pengalaman yang ada bahwa penempatan Rubuha dilahan akan tidak langsung ditempati oleh burung hantu Tyto alba, akan mengalami beberapa tahapan, diantaranya pertama-tama sebagai transit/ tempat bertengger saat burung hantu melakukan pengintaian mangsanya kemudian, 


setelah dirasa aman dan cocok baru akan menempati, proses ini memakan waktu antara 3-6 bulan hingga satu tahun tergantung populasi yang ada. 

Contoh Rubuha adalah seperti berikut ini :

 
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 comments:

Post a Comment

 
TOP