A.
Pendahuluan
Serak
jawa ( tyto Alba) merupakan spesies burung berukuran 34cm, mudah dikenal
sebagai burung hantu. Wajah berbentuk jantung, warna putih dengan tepi Coklat,
mata menghadap kedepan, merupakan ciri yang mudah dikenali. Bulu lembut,
berwarna tersamar, bagian atas berwarna kelabu terang dengan sejumlah garis
gelap dan bercak pucat tersebar pada bulu, ada tanda mengkilat pada sayap dan
punggung. Bagian bawah berwarna putih dengan sedikit bercak hitam, bulu pada
kaki jarang-jarang. Kepala besar, kekar dan membulat, iris mata berwarna hitam.
Paruh tajam, menghadap kebawah , warna keputihan. Kaki warna putih kekuningan
sampai kecoklatan, burung betina lebih besar dari betina.
B.
Morfologi
Badan
bagian atas berwarna abu-abu terang dengan garis-garis gelap dan bintik-bintik
pucat yang tersebar pada bulu-bulunya, pada sayap punggung terdapat
bintik-bintik lusuh, badan bagian bawah berwarna putih dengan beberapa bintik
hitam. Bulu pada bagian kaki biasanya jarang. Bentuk muka menyerupai jantung
berwarna putih dengan tepi berwarna kecoklatan dan pada tepi mata terdapat
bintik-bintik berwarna coklat. Kaki berwarna putih kekuning-kuningan sampai
kecoklatan. Ukuran tubuh betina lebih besar dibanding jantan.
C.
Keistimewaan Burung Tito Alba
Terbangnya
tanpa suara dan pada pendengarannya sangat tajam. Cara terbang yang tanpa suara
ini menyebabkan mangsa tidak mampu mendengar pergerakan tyto alba dan juga
membantu pendengaran Tyto alba sehingga memudahkan untuk menangkap tikus
sebagai bahan makanannya. Mata tyto alba sangat peka sehingga dapat melihat
pada kegelapan. Untuk mendeteksi lokasi mangsanya mata dan pendengarannya tyto
alba dapat bekerja bersama-sama. Leher tito alba dapat diputar 270 derajat
dalam empat arah kekiri kekanan,atas dan bawah, matanya mampu melihat pada
intensitas cahaya yang rendah, kemampuan melihatnya 3-4 kali kemampuan manusia.
Tyto alba mempunyai pendengaran yang sangat peka dan bersifat mengarah terhadap
sumber bunyi, sehingga mapu mendeteksi lokasi mangsa secara tepat walau dalam
kegelapan
D.
Perilaku Makan hewan buruannya / Tikus
Tyto
alba dapat menelan utuh mangsanya/ tikus atau membaginya dalam ukuran
kecil-kecil sebelum ditelan. Daging dan bagian yang lunak dari tubuh mangsanya
akan dicerna, sementara bulu-bulu dan tulang belulang tidak dicerna dan kemudian
secara berkala dimuntahkan kembali dalam bentuk pellet. Kemampuan membunuh
mangsanya/ tikus perhari 8 ekor.
E.
Perkembang Biakan Tyto alba.
Tyto
alba dapat bersifat polygami, seekor jantan dapat memiliki lebih dari satu
pasangan, tyto alaba dapat bersarang di gua-gua, bangunan tua, ceruk sumur.
Dapat berkembang biak sepanjang tahun. Populasi tikus yang tinggi dapat memacu
perkembang biakan populasi tikus secara dramatis, telurnya dapat mencapai 3-6
butir, terkadang dapat mencapai 12 butir.lama pengeraman 30-34 hari, penetasan
telurnya juga tidak bersamaan, sehingga pertumbuhan anaknya pun juga tidak
merata, sehingga jarang ditemui seluruh anakan yang menetas secara bersamaan, biasanya
anakan yang terkecil akan mati bahkan ada yang dibunuh oleh anakan yang lebih
besar.
F.
Bagaimana Mengelola Burung Tito Alba
Walaupun
burung tyto alba termasuk hewan liar, yang tinggal digua-gua, pohon yang besar,
rumah tua, tetapi dalam kenyataannya dapat hidup berdampingan dengan manusia,
dengan cara dibuatkan Rubuha yang ditempatkan dilahan, bahkan dapat ditempatkan
ditepi rumah penduduk. Untuk itu agar populasi burung hantu tersebut dapat
lebih baik, aman dari perburuan orang yang tidak bertanggung jawab, perlu ada
campur tangan manusia dengan dibuatkan Rubuha-Rubuha , maupun perlindungan
hukum berupa perdes, perbub, Undang-undang yang mengikat. Sehingga keberadaan
burung tersebut dapat tetap lestari sesuai dengan habitatnya. Dan dapat
membantu petani untuk mengendalikan hama tikus sawah.
G.
Cara membuat Rubuha & Penempatan Rubuha.
Agar
keberadaan burung hantu Tyto alba dapat kita manfaatkan dengan baik untuk
membantu mengendalikan hama Tikus disawah, untuk sarangnya perlu dibuatkan
Rubuha-Rubuha buatan yang dibuat mirip pogupon/ rumah burung merpati yang
ditempatkan dilahan, disekitar rumah penduduk. Manfaat Rubuha tidak semata-mata
untuk rumahnya Tyto Alba tetapi juga dapat digunakan sebagai tempat membidik,
mengintai, pada saat burung hantu melakukan perburuannya. Sehingga Tyto alba
merasa betah tinggal disekitar lahan petani, dan hama tikus dapat terkendali.
Cara Membuat : bahannya
untuk membuat Rubuha berasal dari papan kayu bekas dengan atapnya berasal dari
seng, asbes atau genteng, anda dapat memanfaatkan bahan bekas bangunan
disekitar kita. Sedang tiangnya dapat dibuatkan dari bambu, kayu maupun pipa
besi tergantung dana yang ada.
setelah dirasa
aman dan cocok baru akan menempati, proses ini memakan waktu antara 3-6 bulan
hingga satu tahun tergantung populasi yang ada.
Contoh Rubuha adalah seperti berikut
ini :
0 comments:
Post a Comment