Loading...
Wednesday, April 29, 2015

Pengendalian LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis)

PADA TANAMAN BUAH-BUAHAN


PENDAHULUAN
Buah-buahan merupakan sumber gizi masyarakat yang perlu dipenuhi melalui program intensifikasi & kestensifikasi tanaman holtikultura.Namun demikian usaha untuk meningkatkan produksinya masih mengalami beberapa hambatan, diantaranya adalah organisme pengganggu tanaman (OPT). OPT yang cukup potensi menyerang adalah hama Lalat buah (Bactrocera sp).
Usaha-usaha dalam mengatasi hama ini telah banayak dilaksanakan, namun demikian belum memberikan hasil yang memuaskan, karena masih banyak masalah yang dihadapi baik dari tingkat pengetahuan dan kemampuan petugas, kesadaran petani maupun keterbatasan penguasaan teknologi.


Gejala :
  • Gejala awal ditandai dengan adanya noda / titik bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur) lalat betina pada permukaan kulit buah.
  • Selanjutnya noda-noda tersebut berkembang menjadi bercak coklat coklat akibat gangguan larva yang menetas dari telur di dalam buah.
  • Larva memakan daging buah, dan akhirnya buah menjadi busuk dan gugur sebelum matang.
Gejala serangan pada Mangga


Gejala serangan dan bekas tusukan ovipsitor pada bellimbing

YANG LAIN :
Lalat Buah menyerang lebih dari 20 jenis buah-buahan dan sayuran, diantaranya Mangga, Belimbing, Pepaya, Jambu, Jeruk, Pisang dan Cabe.

PENGAMATAN :
Pemasangan perangkap metil- eugenol (20 perangkap/hektar) pada tajuk pohon.

KOMPONEN PENGENDALIAN :
Cara peraturan :
Menerapkan peraturan karantina antar area/wilayah/Negara yang ketat untuk tidak memasukkan buah yang terserang dari daerah endemis.

Cara klutur teknis :
  • Pencacahan tanah dibawah tajuk pohon yang agak dalam dan merata agar pupa yang terdapat didalam tanah terkena sinar matahari dan akhirnya mati.
  • Pembungkusan buah saat masih muda dengan kantong plastik, kertas semen, kertas koran, atau daun pisang.
Cara mekanis dan fisik :
  • Mengumpulkan buah yang terserang, baik yang berada pada pohon maupun yang gugur, kemudian dibakar atau dibenamkan 60–70 cm dalam tanah agar larvanya terbunuh.
  • Pengasapan disekitar pohon dengan membakar seresah/jerami sampai menjadi bara yang cukup besar untuk mengusir lalat. Pengasapan dilakukan 3–4 hari sekali dimulai pada saat pembentukan buah dan diakhiri 1-2 minggu sebelum panen.
Cara biologi : 
  • Penggunaan perangkap yang diberi umpan atau aktraktan (misalnya methyl-eugenol). 
  • Menurunkan populasi lalat dengan melepas serangga jantan mandul (steril) dalam jumlah yang banyak, agar kemungkinan berhasilnya perkawinan dengan lalat fertil dilapangan menjadi berkurang.
  • Pemanfaatan musuh alami antara lain Biosteres sp, Opius sp, (Braconidae); Semut (Formicidae); Laba-laba (Arachnidae); Kumbang (Staphylinidae) dan Cecopet (Dermaptera).
Cara kimawi :
Dilakukan apabila dijumpai lalat buah dalam perangkap dan diulang setiap 4-7 hari sampai populasi turun.  Pemberian umpan semprot (bait-spray) yaitu umpan protein yang mengandung ammonia dicampur dengan insektisida khlorpirifos atau malation.
Beberapa contoh pemasangan perangkap dengan antraktan

Penggerondongan buah              Pengasapan di sekitar pertanaman 


0 comments:

Post a Comment

 
TOP