Loading...
Sunday, June 7, 2015

Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi



Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi
Disusun Oleh Wibowo, S.ST
Pengendalian hama adalah usaha menekan populasi hama serendah-rendahnya sehingga serangannya tidak mencapai tingkat kerusakan ekonomi (Oka, 1995:116).
Menurut Gallagher (1991:42) hama penggerek batang adalah hama yang berbentuk larva penggerek batang yang merusak padi sawah dengan cara memakan batang bagian dalam yang akan mematikan tunas.
Sedang menurut Paracaya ( 2007:126) penggerek batang padi juga disebut sundep atau mati pucuk jika menyerang padi sebelum berbunga tetapi apabila ulat tersebut menyerang setelah berbunga disebut beluk.
Menurut Ati wasiati ( 2007:50), Ciri hama penggerek batang padi putih adalah ngengatnya berwarna putih, panjang betina 13 mm dan jantan 11 mm, pada tertarik oleh cahaya, telurnya berwarna coklat kekuning-kuningan ditutupi rambaut halus bentuknya bulat lonjong sebesar jarum ditata dipermukaan atas daun atau pelepah. Ulat ini badannya gemuk penuh lemak berwarna kuning terang dan berkepala coklat, kepompongnya berwarna kuning terang diselubungi dengan anyaman benang berwarna putih.
Ciri hama penggerek batang padi kuning adalah ngengatnya berwarna coklat kekuningan, bagian sayap depan agak kebelakang terdapat titik hitam, ngengat betina lebih besar dari jantan, telurnya diletakkan di bagian bawah daun agak ke pucuk bentuknya agak pipih, telurnya seperti sisik yang ditata, kelompok telurnya bulu halus berwarna coklat terang sebesar biji kedelai, ulatnya berwarna kuning kecoklatan dengan kepala hitam, kepompongnya berwarna coklat diselimuti oleh benang halus berwarna putih.
Hama penggerek batang padi ini adalah menyerang mulai dari persemaian sampai dengan fase generatif. Serangan pada fase vegetatif disebut sundep, sedangkan pada fase generatif disebut beluk.
Gejala serangan di persemaian terlihat daun terluar yang layu dan mengering, jika dibuka pada pangkal batang akan ditemukan ulat yang masih kecil. Pada saat padi baru ditanam, dapat dilihat dengan matinya daun terluar atau matinya seluruh tanaman, jika dibuka didalamnya terdapat ulat kecil yang terdapat pada titik tumbuh. Serangan fase generatif dapat dilihat dari matinya malai, malai padi menjadi berwarna putih, malai tersebut apabila dibuka akan ditemukan ulat kecil (Widagdo, 1994:5-13).
Cara pengendalian, hama penggerek batang padi dapat dilakukan dengan cara kimiawi yaitu dengan menggunakan bahan yang beracun. Sebaiknya penggunaan pestisida sistemik , misalnya Furadan 3 G. Virtako, Regent, Bancool dll, sedang Cara hayati yaitu dengan menggunakan hewan pemangsa/predator (seperti laba-laba, kumbang, parasit, serangga/tabuhan kecil, lalat)caranya dengan mempertahankan dan meningkatkan efektifitas musuh alami dengan memberi sumber daya lingkungan yang bermanfaat bagi perkembangan musuh alami. Pengendalian secara kultur teknis (bercocok tanam)yaitu melakukan pengolahan tanah yang baik, sanitasi, pemupukan berimbang, pengairan berselang, pergiliran tanaman, pemilihan waktu tanam yang tepat. Sedangkan secara mekanik adalah dengan pengumpulan serangga hama di lapangan dengan tangan atau secara langsung dengan perangkap (misalnya pengumpulan kelompok telur, kemudian ulat dimusnahkan).



1 comments:

 
TOP