Pengendalian Hama Penggerek
Batang Padi
Disusun Oleh Wibowo, S.ST
Pengendalian hama adalah usaha menekan populasi hama serendah-rendahnya
sehingga serangannya tidak mencapai tingkat kerusakan ekonomi (Oka, 1995:116).
Menurut Gallagher (1991:42) hama penggerek batang adalah hama yang
berbentuk larva penggerek batang yang merusak padi sawah dengan cara memakan
batang bagian dalam yang akan mematikan tunas.
Sedang menurut Paracaya ( 2007:126) penggerek batang padi juga disebut
sundep atau mati pucuk jika menyerang padi sebelum berbunga tetapi apabila ulat
tersebut menyerang setelah berbunga disebut beluk.
Menurut Ati wasiati ( 2007:50), Ciri hama penggerek batang padi putih
adalah ngengatnya berwarna putih, panjang betina 13 mm dan jantan 11 mm, pada
tertarik oleh cahaya, telurnya berwarna coklat kekuning-kuningan ditutupi
rambaut halus bentuknya bulat lonjong sebesar jarum ditata dipermukaan atas
daun atau pelepah. Ulat ini badannya gemuk penuh lemak berwarna kuning terang
dan berkepala coklat, kepompongnya berwarna kuning terang diselubungi dengan
anyaman benang berwarna putih.
Ciri hama penggerek batang padi kuning adalah ngengatnya berwarna coklat
kekuningan, bagian sayap depan agak kebelakang terdapat titik hitam, ngengat
betina lebih besar dari jantan, telurnya diletakkan di bagian bawah daun agak
ke pucuk bentuknya agak pipih, telurnya seperti sisik yang ditata, kelompok
telurnya bulu halus berwarna coklat terang sebesar biji kedelai, ulatnya
berwarna kuning kecoklatan dengan kepala hitam, kepompongnya berwarna coklat
diselimuti oleh benang halus berwarna putih.
Hama penggerek batang padi ini adalah menyerang mulai dari persemaian
sampai dengan fase generatif. Serangan pada fase vegetatif disebut sundep, sedangkan pada fase generatif
disebut beluk.
Gejala serangan di persemaian terlihat daun terluar yang layu dan
mengering, jika dibuka pada pangkal batang akan ditemukan ulat yang masih
kecil. Pada saat padi baru ditanam, dapat dilihat dengan matinya daun terluar
atau matinya seluruh tanaman, jika dibuka didalamnya terdapat ulat kecil yang
terdapat pada titik tumbuh. Serangan fase generatif dapat dilihat dari matinya
malai, malai padi menjadi berwarna putih, malai tersebut apabila dibuka akan
ditemukan ulat kecil (Widagdo, 1994:5-13).
Cara pengendalian, hama penggerek batang padi dapat dilakukan dengan cara
kimiawi yaitu dengan menggunakan bahan yang beracun. Sebaiknya penggunaan
pestisida sistemik , misalnya Furadan 3 G. Virtako, Regent, Bancool dll, sedang
Cara hayati yaitu dengan menggunakan hewan pemangsa/predator (seperti
laba-laba, kumbang, parasit, serangga/tabuhan kecil, lalat)caranya dengan
mempertahankan dan meningkatkan efektifitas musuh alami dengan memberi sumber
daya lingkungan yang bermanfaat bagi perkembangan musuh alami. Pengendalian
secara kultur teknis (bercocok tanam)yaitu melakukan pengolahan tanah yang
baik, sanitasi, pemupukan berimbang, pengairan berselang, pergiliran tanaman,
pemilihan waktu tanam yang tepat. Sedangkan secara mekanik adalah dengan
pengumpulan serangga hama di lapangan dengan tangan atau secara langsung dengan
perangkap (misalnya pengumpulan kelompok telur, kemudian ulat dimusnahkan).
lengkap sekali infonya makasih yah
ReplyDeleterental mobil banjarmasin