PEMUPUKAN
BERIMBANG PADI SAWAH
Oleh : Wibowo. S.ST /Penyuluh
Pertanian Kab. Tegal
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini
berdasarkan hasil ubinan yang ada menunjukkan bahwa produksi yang telah dicapai
pada saat ini tidak ada kenaikan produksi dibanding tahun-tahun yang telah
lalu, boleh dikatakan produksinya menurun. Kenaikan produksi yang Nampak telah
dicapai di tahun 1980 s/d 1985, pada saat itu kita telah mencapai swasembada
beras, kita mampu mengexport beras kenegara yang membutuhkan. Adanya kecenderungan
penurunan produksi, dapat diistilahkan gejala leveling of, dari hasil
penelitian dari para ahli, kondisi ini diakibatkan oleh perlakuan pemupukan
yang tidak rasional, kecenderungan pemupukan N yang berlebihan, tidak diimbangi
dengan pemberian unsure yang lain yang cukup, sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi hara tanah yang ada
B. Kebutuhan Hara Tanaman
Tanaman
memperoleh makanan dapat berasal dari udara , air, tanah, dan unsure-unsur
organic sebagai contoh :
1.
Dari udara dan air tanah : Karbon (C ) Hidrogen
( H ), oksigen (O)
2.
Dari tanah, pupuk buatan dan kotoran hewan :
Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium ( K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur ( S
), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Klorin (Cl), Co ( Kobalt)
Unsur-unsur
tersebut memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan tanaman, masing-masing
unsure memiliki fungsi yang spesifik dan tidak dapat digantikan oleh unsure
yang lain. Dalam hal peningkatan produksi pertanian penggunaan pupuk berimbang
sangat penting karena dengan pemberian pupuk yang mengandung unsure N, P, K, S.
dapat meningkatkan produksi padi yang ada.
C. Pengertian Pupuk Berimbang
Pupuk berimbang
adalah suatu cara pemberian pupuk makro (NPKS ) yang seimbang yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman dan kandungan hara tanah, dengan tetap memperhatikan
pemberian unsure hara mikro yang lain.
Untuk kebutuhan pupuk yang mengandung unsure N, P, K, S dapat diambil dari
pupuk kimia, sedang unsure hara mikro dapat diambil dari pupuk organic/
kandang. Pemupukan berimbang yaitu pemberian berbagai unsure hara dalam bentuk
pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan
tingkat hasil yang ingin dicapai dan hara yang tersedia dalam tanah.
D. Fungsi & Manfaat Pemupukan Berimbang
a.
Pupuk Nitrogen (N) yang dapat berupa Amonium
sulfat/ ZA (NH4)2SO4, Urea (CO (NH2)2), Amonium nitrat (NH4NO3).
Fungsi dari pupuk nitrogen antara lain :
-
Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun
-
Membuat warna daun lebih tampak hijau
-
Memperbanyak anakan
-
Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
b.
Pupuk P ( Fosfor )
Yang termasuk pupuk ini adalah super pospat tunggal (ES), Double
superfosfat (DS) dan Triple super fosfat (TSP ), pupuk fosfor sebetulnya juga
larut dalam air tetapi tidak secepat pupuk
urea, pupuk ini berfungsi :
-
Memperpanjang pertumbuhan akar, sehingga tanaman
mudah menyerap makanan
-
Menguatkan batang dan mempercepat proses
pemasakan buah
-
Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
c.
Pupuk K ( Kalium)
Yang termasuk dalam pupuk kalium adalah pupuk kalium tunggal antara lain
kalium sulfat (ZK), kalium magnesium sulfat.
Fungsi kalium bagi tanman :
-
Memperbaiki pertumbuhan tanaman
-
Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan
hama/penyakit
-
Memperbaiki mutu hasil
E. Dosis Pupuk Berimbang
Sebagai
Pedoman : untuk setiap ton gabag yang dihasilkan tanaman padi membutuhkan
hara N sekitar 17,5kg, P. seanya 3 kg dan K sebanyak 17kg. agar pemberian pupuk
dapat efektif dan efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman
dan ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan
mengukur tingkat kehijauan warna daun (BWD ). Pemupukan P dan K disesuaikan
dengan hasil analisis status hara tanah sawah dan kebutuhan tanaman
Kisaran dosis pemupukan berdasarkan
Permentan No.40/OT.140/4/2007
1.
Apabila menggunakan pupuk tunggal
Pupuk
|
Tanpa Organik
|
Dengan Jerami
5 Ton/ha
|
Dengan organic 2 ton/ha
|
Urea
|
250-350
|
230-330
|
200-250
|
SP 36
|
50-100
|
50-100
|
25-75
|
Kcl
|
50-100
|
0-50
|
30-80
|
2.
Apabila menggunakan kombinasi pupuk tunggal dan
pupuk majemuk Phonska
Pupuk
|
Dosis kg/ha
|
Dosis Kg/Ha
|
Dosis Kg/Ha
|
Phonska
|
200
|
250
|
300
|
Urea
|
185-285
|
170-270
|
150-250
|
Sp36
|
Kurang 15
s/d surplus P
|
Surplus P
|
Surplus P
|
Kcl
|
Kurang 50 s/d cukup K
|
Kurang 40 s/d Surplus K
|
Kurang 35 s/d Surplus K
|
3.
Anjuran waktu pemupukan
Pemupukan I : umur 0-14 hari setelah tanam
Pemupukan ke II : umur 21-28 hari setelah tanam
Pemupukan
ke III : umur 35 hari setelah tanam hingga primordia
artikel bagus nih... terimakasih infonya pak
ReplyDeletebibit kelapa wulung
bibit kelapa pandanwangi
bibit kelapa hijau wulung
bibit palem merah
bibit pisang cavendish
terimakasih sudah sharing info ini
ReplyDeletebeli mobil bekas