PENGENDALIAN ULAT GRAYAK SPODOPTERA SECARA MEKANIS
(Frungiperda
J.E. Smith )
Disusun Oleh : Wibowo, S.ST . PP Madya Dinas Tan KP
Kab. Tegal
A.
PENDAHULUAN
Baru-baru ini, petani jagung di
Indonesia diresahkan dengan ditemukannya serangan hama baru pada pertanaman
jagung di beberapa daerah.
Ulat Grayak ini termasuk Hama baru ,
dikenal dengan sebutan ulat grayak (Spodoptera frugiperda J.E. Smith) atau Fall
Armyworm. Ulat grayak merupakan serangga ngengat asli daerah tropis yang
sebelumnya hanya ditemukan pada pertanaman jagung di Amerika Serikat,
Argentina, dan Afrika. ulat grayak ini juga terkenal dengan cepat proses
perkembangbiaknya, dalam waktu yang lebih cepat dari ulat grayak yang biasa
ditemukan di daerah kita
B.
PENYEBARAN ULAT GRAYAK
Penyebaran Ulat Grayak Di Indonesia pada awal tahun 2019 sangat cepat, hama
jagung ini ditemukan pertama kali menyerang pertanaman jagung di Indonesia,
yaitu di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dan Lampung. Menyebarnya
hama jagung ini sampai ke Indonesia dan mampu cepat beradaptasi dengan baik.
Bahkan langsung merusak pertanaman jagung. Ini karena diduga hama ulat grayak
memiliki karakter biologi yang unik. selain itu, mudahnya penyebaran hama
ini karena didukung oleh tingginya volume pertukaran barang dagang antar
negara. Tingkat kerusakan akibat serangan hama jagung ini tergolong berat
karena menyebabkan kerugian ekonomi pada komoditas jagung.
Untuk itu,
guna membantu petani di lapangan, diperlukan informasi dasar mengenai serangan
hama ini serta langkah-langkah yang dilakukan secara efektif dan efisien, serta
aman terhadap lingkungan.
C.
GEJALA SERANGAN
Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan hama ulat grayak ini diketahui
bahwa, fase yang paling merusak dari hama jagung ini pada fase larva atau ulat.
Hama ulat grayak in merusak pertanaman jagung dengan cara menggerek daun
tanaman jagung. Bahkan, pada kerusakan berat, kumpulan larva hama ini
seringkali menyebabkan daun tanaman hanya tersisa tulang daun dan batang
tanaman jagung saja. Apabila kumpulan larva hama jagung ini mencapai kepadatan
rata-rata populasi 0.2 – 0.8 larva per tanaman.
diperkirakan pengurangan hasil
produksi dari hama ini sebanyak 5 – 20%. Tanaman jagung yang diserang oleh
hama jagung ulat grayak kerusakannya ditandai dengan: Adanya bekas gesekan dari
larva atau ulat, Pada permukaan atas daun atau disekitar pucuk tanaman jagung,
ditemukan serbuk kasar seperti serbuk gergaji.
Ulat grayak ini merusak bagian
pucuk, daun muda, maka tanaman jagung dipastikan akan mati. Ketika
populasi ulat grayak ini sangat tinggi, maka bagian tongkol jagung juga akan
diserang oleh hama ini. hama ini tergolong hama ulat yang rakus makanannya
D.
CARA PENGENDALIAN SECARA MEKANIS
Dengan cara
mengumpulkan kelompok telur yang ada yang menempel di bagian daun, memasang
lampu perangkap dimalam hari untuk menangkap kupu/ ngengat ulat grayak ini,
melakukan border atau pengambilan ulat grayak ini yang berada di dalam bagian
pucuk tanaman , kemudian kita musnahkan, hama ini bila stadianya sudah
besar stadia 4 atau 5 akan sulit dikendalikan dengan pestisida,
disamping sudah kebal juga ulat ini akan sembunyi dibagian dalam pucuk tanaman
0 comments:
Post a Comment