TUMPANG
SARI PADI DAN JAGUNG
Disusun Oleh
: WIBOWO, S.ST. PP Madya Dinas tan dan
KP Kab. Tegal.
A.
PENDAHULUAN
Upaya Pemerintah untuk meningkatkan
pendapatan petani telah banyak dilakukan, namun seiring dengan tuntutan akan
kebutuhan pangan yang cukup, dan mandiri
semakin kita rasakan. peningkatan mutu intensifikasi, dengan perubahan cara
bercocok tanam dari monokultur menjadi tumpangsari perlu kita coba atau terapkan , karena dengan
pola tumpangsari, petani akan dapat
panen dua komoditas dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga
pendapatan petani daat meningkat.
Tumpag sari adalah bentuk pola tanam
yang membudidayakan lebih dari satu jenis tanaman dalam satuan waktu tertentu .
pada kesempatan ini kami dapat berikan gambaran tanam padi tumpang sari dengan
jagung pada lahan kering.
B.
TUJUAN
Untuk memperoleh hasil produksi yang optimal dan menjaga kesuburan
tanah. Mengoptimalkan pengelolaan lahan
pertanian untuk dapat berproduksi.
C.
MANFAAT
Sistem tumpang sari tanaman bermanfaat mencegah kekurangan pangan akibat kegagalan panen ,
disamping itu dapat digunakan sebagai upaya pencegahan kegagalan panen akibat
serangan hama dan penyakit tanaman.
D.
CARA TANAM
Pola tanam tumpang sari Padi + Jagung, lebih cocok ditanam pada lahan kering, penanaman
padinya lebih baik dengan istilah tanam
padi gogo, kalau kita melakukan tanam padi gogo, yang harus kita pertimbangkan kondisi
kelembaban tanah, kebutuhan air, curah hujan setempat sehingga tanaman padinya
pada fase-fase kritis dimana tanaman membutuhkan air tidak mengalami kekurangan
air, sehingga produksinya dapat maxsimal.
1.
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah untuk tanam tumpangsari Padi + Jagung,
karena pada budidaya tanam padi pada lahan kering dapat dilakukan pada akhir
musim kering, misalnya bulan september dengan cara baik pengolahan ringan
maupun pengolahan tanah berat/ pengolahan tanah sempurna, contoh pengolahan
tanah ringan misalnya dengan cara membersihkan sisa2 tanaman yang ada setelah
tanam, sedang pengolahan tanah berat/sempurna caranya dengan dibajak/ dicangkul
secara merata, kemudian dibuatkan saluran drainage/ petak2 . kemudian tanah
dikeringkan sambil menunggu hujan datang.
2.
Penanaman
Siapkan varietas yang tahan misalnya, situbagendit , Inpago,
tanaman ini varietas yang tahan kering. Penanaman benih padi dapat dilakukan
dengan cara ditugal , jarak tanamnya 20
cm, 15 cm ( antar barisan) X 10 cm ( dalam barisan ). Sedangkan jarak tanam
jagung 40 cm (antar barisan) X 12,5 cm (dalam barisan). Sedangkan jarak tanam
antara blok padi atau jagung diperhitungkan populasi yang sesuai dengan
kebutuhan.
Waktu tanam, untuk tanam padi ditanam lebih awal dengan
selang waktu 3 mg – 4 mg , baru tanam Jagung. Untuk tanam padi dilakukan 6-7
butir/ lubang, sehingga kebutuhan benihnya per Ha, mencapai 50 kg/ Ha, sedang
bibit jagungnya mencapai 25 kg/ Ha. Untuk sistem tumpangsari Padi, jagung ini
kita menggunakan populasi rapat.
3.
Pemupukan
Untuk pemupukan tanaman tumpangsari Padi, jagung kita gunakan rekomendasi daerah setempat,
pengertiannya bahwa padi dan jagung
dipupuk organik biasane untuk penutup
tanah bersamaan dengan tanam untuk menutup lubang, sedangkan pupuk
anorganik diperuntukkan untuk tanaman
padi diberikan sesuai dengan dosis setempat, dari kegiatan pemupukan padi ini,
untuk tanaman jagung akan mendapat manfaat
dari pemupukan tanaman padi tersebut.
4.
Penyiangan
-
Menggunakan
Herbisida : untuk menekan pertumbuhan
gulma yang ada , gunakan herbisida purna tumbuh, semprotkan pada umur 15 hari setelah tanam
-
Secara Manual : kita gunakan alat Cungkir, cangkul
kecil sehingga tanah dapat lebih remah, hal ini kit lakukan antara umur 25 s/d 30
hari setelah tanam, tergantung kondisi pertumbuhan gulma yang ada.
5.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman
Prinsip pengendalian hama/penyakit ini menggunakan
prinsip pengendalian hama terpadu (
PHT). Dengan melakukan budidaya tanaman
sehat, diantaranya pemilihan varietas yang
toleran terhadap lingkungan, pengendalian biologis / hayati. Gunakan
pestisida baik hayati / nabati yang
ramah terhadap lingkungan. penggunaan pestisida kimia digunakan apabila populasi
hama sudah melebihi ambang ekonomi.
6.
Panen & Pasca Panen
Panen dilakukan apabila tanaman padi sudah cukup umur sesuai
dengan deskripsi varietas yang ada, atau tanaman sudah masak fisiologis 90% /
kondisi tanaman padi sudah menguning. Sedang untuk jagung sebagian besar kelobotnya sudah mengering,
biji-bijinya sudah mengeras, bunganya sudah nampak kering. Tanaman jagung sudah
cukup umur, sesuai dengan deskripsi varietas yang ada.
0 comments:
Post a Comment