Loading...
Monday, June 29, 2020

TUMPANG SARI PADI DAN JAGUNG



TUMPANG SARI  PADI DAN JAGUNG
Disusun Oleh : WIBOWO, S.ST. PP Madya  Dinas tan dan KP Kab. Tegal.
A.     PENDAHULUAN
Upaya Pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani telah banyak dilakukan, namun seiring dengan tuntutan akan kebutuhan pangan yang  cukup, dan mandiri semakin kita rasakan. peningkatan mutu intensifikasi, dengan perubahan cara bercocok tanam dari monokultur menjadi tumpangsari  perlu kita coba atau terapkan , karena dengan pola tumpangsari, petani akan dapat  panen dua komoditas dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga pendapatan petani daat meningkat.
Tumpag sari adalah bentuk pola tanam yang membudidayakan lebih dari satu jenis tanaman dalam satuan waktu tertentu . pada kesempatan ini kami dapat berikan gambaran tanam padi tumpang sari dengan jagung pada lahan kering.

B.      TUJUAN
Untuk memperoleh  hasil produksi  yang optimal dan menjaga kesuburan tanah.  Mengoptimalkan pengelolaan lahan pertanian  untuk dapat berproduksi.

C.      MANFAAT
Sistem tumpang sari tanaman  bermanfaat mencegah  kekurangan pangan akibat kegagalan panen , disamping itu dapat digunakan sebagai upaya pencegahan kegagalan panen akibat serangan hama dan penyakit tanaman.
 


D.     CARA TANAM
Pola tanam tumpang sari Padi + Jagung, lebih cocok ditanam pada lahan kering, penanaman padinya  lebih baik dengan istilah tanam padi gogo, kalau kita melakukan tanam padi gogo, yang harus kita pertimbangkan kondisi kelembaban tanah, kebutuhan air, curah hujan setempat sehingga tanaman padinya pada fase-fase kritis dimana tanaman membutuhkan air tidak mengalami kekurangan air, sehingga produksinya dapat maxsimal.
1.      Pengolahan tanah
Pengolahan tanah untuk tanam tumpangsari Padi + Jagung, karena pada budidaya tanam padi pada lahan kering dapat dilakukan pada akhir musim kering, misalnya bulan september dengan cara baik pengolahan ringan maupun pengolahan tanah berat/ pengolahan tanah sempurna, contoh pengolahan tanah ringan misalnya dengan cara membersihkan sisa2 tanaman yang ada setelah tanam, sedang pengolahan tanah berat/sempurna caranya dengan dibajak/ dicangkul secara merata, kemudian dibuatkan saluran drainage/ petak2 . kemudian tanah dikeringkan sambil menunggu hujan datang.

2.      Penanaman
Siapkan varietas yang tahan misalnya, situbagendit , Inpago, tanaman ini varietas yang tahan kering. Penanaman benih padi dapat dilakukan dengan cara ditugal , jarak tanamnya  20 cm, 15 cm ( antar barisan) X 10 cm ( dalam barisan ). Sedangkan jarak tanam jagung 40 cm (antar barisan) X 12,5 cm (dalam barisan). Sedangkan jarak tanam antara blok padi atau jagung diperhitungkan populasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Waktu tanam,  untuk tanam padi ditanam lebih awal dengan selang waktu 3 mg – 4 mg , baru tanam Jagung. Untuk tanam padi dilakukan 6-7 butir/ lubang, sehingga kebutuhan benihnya per Ha, mencapai 50 kg/ Ha, sedang bibit jagungnya mencapai 25 kg/ Ha. Untuk sistem tumpangsari Padi, jagung ini kita menggunakan populasi rapat. 
3.      Pemupukan
Untuk pemupukan tanaman tumpangsari Padi, jagung kita  gunakan rekomendasi daerah setempat, pengertiannya bahwa padi  dan jagung dipupuk  organik biasane untuk penutup tanah bersamaan dengan tanam untuk menutup lubang, sedangkan pupuk anorganik  diperuntukkan untuk tanaman padi diberikan sesuai dengan dosis setempat, dari kegiatan pemupukan padi ini, untuk tanaman  jagung akan mendapat manfaat dari pemupukan tanaman padi tersebut.
4.      Penyiangan
-          Menggunakan Herbisida :  untuk menekan pertumbuhan gulma yang ada , gunakan herbisida purna tumbuh, semprotkan  pada umur 15 hari setelah tanam
-          Secara  Manual : kita gunakan alat Cungkir, cangkul kecil sehingga tanah dapat lebih remah, hal ini kit lakukan antara umur 25 s/d 30 hari setelah tanam, tergantung kondisi pertumbuhan gulma yang ada.


5.      Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Prinsip pengendalian hama/penyakit ini menggunakan prinsip  pengendalian hama terpadu ( PHT).  Dengan melakukan budidaya tanaman sehat, diantaranya pemilihan varietas yang  toleran terhadap lingkungan, pengendalian biologis / hayati. Gunakan pestisida baik hayati / nabati  yang ramah terhadap lingkungan. penggunaan pestisida kimia digunakan apabila populasi hama sudah melebihi ambang ekonomi.
6.      Panen & Pasca Panen
Panen dilakukan apabila tanaman padi sudah cukup umur sesuai dengan deskripsi varietas yang ada, atau tanaman sudah masak fisiologis 90% / kondisi tanaman padi sudah menguning. Sedang untuk jagung  sebagian besar kelobotnya sudah mengering, biji-bijinya sudah mengeras, bunganya sudah nampak kering. Tanaman jagung sudah cukup umur, sesuai dengan deskripsi varietas yang ada.

0 comments:

Post a Comment

 
TOP