MENENTUKAN WAKTU PANEN PADI
Disusun Oleh :
Wibowo.S.St
Pp
Madya Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kab. Tegal
A.
Pendahuluan
Penekanan kehilangan hasil merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi, yang tahapan kegiatannya
dimulai sejak panen sampai hasil tersebut siap
untuk dipasarkan. Panen adalah memetik hasil tanaman padi sesuai dengan
kriteria tingkat kemasakan.
Di tingkat petani
penanganan panen yang meliputi penentuan kriteria tingkat kemasakan dan
cara panen kurang diperhatikan. Hal ini disebabkan antara lain adanya kebutuhan
hidup yang mendesak dan kurangnya pengetahuan tentang penanganan panen.
Penentuan kriteria tingkat kemasakan dan
cara panen merupakan hal yang perlu diketahui oleh petani agar kehilangan hasil
panen padi dapat ditekan.
Panen adalah memetik hasil tanaman padi
sesuai dengan kriteria tingkat kemasakan dengan tujuan untuk mendapatkan gabah pada tingkat kematangan optimal,
mencegah kerusakan dan kehilangan hasil seminimal mungkin. Pemanenan
padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya dilakukan dengan
cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat, dimana susut dapat
terjadi karena ada gabah yang rontok di lahan.
Ketepatan waktu untuk melakukan panen
sangat menentukan kualitas butir padi dan kualitas beras. Panen terlalu awal dapat
menyebabkan persentase butir hijau tinggi yang berakibat sebagian biji padi
tidak terisi atau rusak saat digiling. Sedangkan panen terlalu lambat /
penundaan panen menyebabkan hasil berkurang karena butir padi mudah lepas dari
malai tercecer di sawah atau beras pecah saat digiling. Oleh karena itu perlu
diketahui fase-fase pemasakan bulir padi, penentuan saat panen dan cara panen.
B.
Tujuan
dengan Petani dapat
terampil dalam menentukan kriteria tingkat kemasakan dan cara panen padi.
C.
Penentuan
Kriteria Tingkat Kemasakan.
Proses pemasakan bulir padi terdapat 4
stadia masak yaitu :
1. Stadia masak susu
Tanda-tandanya
adalah: tanaman padi masih berwarna hijau tetapi malai-malainya sudah terkulai;
ruas batang bawah kelihatan kuning; gabah bila dipijit dengan kuku keluar
cairan seperti susu; stadia masak susu terjadi pada saat 10 hari setelah fase
berbunga merata.
2. Stadia masak kuning
Tanda-tandanya;
seluruh tanaman tampak kuning; dari semua bagian tanaman, hanya bulu-bulu
sebelah atas yang masih hijau; isi gabah sudah keras, tetapi mudah pecah dengan
kuku; stadia masak kuning terjadi 7 hari setelah stadia masak susu.
3. Stadia masak penuh
Tanda-tandanya;
buku-buku sebelah atas berwarna kuning sedang batang-batang mulai
kering; isi gabah tidak dapat/sukar dipecahkan; pada varietas-varietas yang
mudah rontok stadia ini belum terjadi kerontokan; stadia masak penuh terjadi 7
hari setelah stadia masak kuning.
4. Stadia masak mati
Tanda-tandanya:
isi gabah keras dan kering; varietas yang mudah rontok pada stadia
ini sudah mulai rontok; stadia masak mati terjadi 6 hari setelah masak penuh.
Saat panen untuk gabah konsumsi sebaiknya dilakukan pada stadiamasak kuning
sedang gabah untuk benih, dipanen pada stadia masak penuh.
Adapun
Tanda-tanda padi siap panen adalah:
a.
95 % gabah sudah menguning dan daun bendera telah
mengering
b.
Umur optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari
sesudah berbunga (HSB)
c.
Kadar
air berkisar 21 – 26 %
d.
Kerontokan
gabah sekitar 16 – 30 % (Cara mengukurnya dengan meremas malai dengan tangan).
0 comments:
Post a Comment